Contoh Puisi Pendek Tentang Cinta Yang Sangat Menginspirasi

Contoh Puisi Pendek Tentang Cinta

Kali ini yang saya bagikan adalah hasil dari beberapa pengarang. Saya mendapatkannya dari buku kumpulan puisi Menenun Rinai Hujan dengan pengarang Sapardi Djoko Damono dan lara penulis terpilih Indonesia. Sepertinya menarik bukan? Yuk langsung simak saja beberapa puisi berikut ini.


Dialog Cinta

Oleh Adityr

Perlahan rasa tak bisa dialur, seringkali memaksa.
Untuk menahan pun mungkin akan sesulit Yang tak bisa dibayangkan
Hampa terjadi, seakan beribu pikiran menjadi hilang
Tidak berguna lagi sebuah komitmen antara dua insan
Percakapan hanya menjadi angan-angan yang tak pernah terjadi Kesepian melanda.
Bagaimana bisa seorang berjalan tanpa topangan jika topangannya saja sudah berbeda pemilik
Katamu, ini akan menjadi penyesalan bagi dirimu. Sudahlah dirimu yang memutuskannya.
Rindu akan menjadi sesuatu yang paling berharga
Tak usah berdiam! itu membuat rumit
Bak seorang yang kehilangan arah untuk hidup.


Rindu Dari Balik Tirai Senja

Oleh Ali Sopiyan

Dik,
Aku ingatkan dikau tiap-tiap petang
Dati sebalik tirai yang kututup saat malam menyapa jendela
Kau tahu apa yang membiusku, ialah rindu anak rambutmu yang berselaput candu.

Aku rindukan dikau dalam ramai
Ingatku tersesat pada alamat tiada bertanda
Bertumbuh sesak memenuhi kepalaku
Tapi bibirmu tak lagi mengirimkan kabar

Dik,
Kau pernah dengar sebuah dongeng memilukan?
lalah saat ingatku terkunci padamu
Dan di sana kau bahkan lupa mengeja namaku

Kumpulan Kenangan Tentang Rindu
Oleh Ananda Nasyahara Ichsani

Remahan kue dan susu hangat,
Jamuan pagi yang kau ingat
Malam-malam di perapian
Menitip kabar dengan kesepian

Rajutan doa-doa terindah
Bak sweater terhangat
Memeluk senandung kisah
Menuju angan terpahat

Bau amis akuarium
Memaksa rindu menyelundup
Potret santri tersenyum
Berharap kenangan bertamu


Butir Rindu

Oleh Ane Fariz

Rindu ini tak pernah tersapu
Berlampar bagai butir debu di sudut-sudut hatiku
Begitu halus hingga tak kasat mata saat tiba
Namun seketika menyeruak membuat sesak dada
Merintih dalam kenang kisah yang takkan terulang
Memeluk bayang dalam duduk ku terdiam
Membuka pintu biarkan angin menyapu
Namun butir rindu selalu kembali lagi di situ


Cemburu

Oleh Apin Mareta

Aku cemburu
Akil cemburu pada kata
Kata yang mampu ungkapan rasa
Aku pun terlalu cemburu
Aku terlalu cemburu pada rasa
Rasa yang singkapkan dunia
Akil lebih cemburu
Aku lebih cemburu pada dunia
Dunia yang memalingkan segala
Tapi aku paling cemburu
Cemburu pada semesta
Semesta yang tak pedulikan semua
Karena begitulah adanya


Semburat Mega senja

Oleh arina ulfatul Jannah

Aku berdiri di tepian ngarai
Menikmati semilir angin sore
Dari kejauhan petani cengkeh pun lada
Bergegas mengambil karungnya
Keluar dari belantara

aku pandangi, mereka semakin mendekat
Wangi hasil panennya semakin menyengat
Senyum sumringah melingkar
Di kedua lesung pipi dan bibir yang tersirat
Sembari terlalu menuju pupuk peraduan

Aku masih menikmati sisa udara
Sesekali berhembus dari hidung
Masuk ke pori-pori kulit dan menepi
Aku masih menunggunya
Yang membawa damai setelah pagi berlalu
Alunan dedaunan, reranting
Menyemarakan sunyi
Membelah hening dari balik bukit
Hingga waktunya tiba
Ia menjelma dalam dirinya
Perlahan geser dari bias mentari

Sungguh semburatnya kian menawan
Mengantarkan kemenangan
setelah bergulat pada Medan pagi
Kini saatnya merayakan
Dengannya yang menghias langit
Pun purnama malam ini
Duhai Mega senja
Semburat Mu tiada tara untuk dihiaskan
Pada selendang penghantar malam

Baca Juga :
-  Cerpen Gerhana Mata
Cerpen Kasih Seorang Kakak

Jerat

Oleh Baiq Leny Suhartati

Di sudut kota
Jari-jemariku memetik gitar tua
Mengalunkan nada-nada penyeruak rindu
Beriring hati yang tak menentu
Teringat lembayung kala itu
Dengan genggaman hangat tanganmu
Namun sekarang kau bukan milikku
Tapi otakku masih terusik olehmu
Bibirku masih ingin mengucap rindu
Meski hati ini telah tersayat seribu sembilu
Kau yang masih mengikat
Aku yang masih terjerat


Cinta

Oleh Diah Titi Nawang Yudi

Seperti senja yang merekah
Membentuk kolaborasi yang indah Membuat seluruh mata terngangah
Dan sukma melayang tak tahu arah
Cinta
Seperti pohon yang
Tertanam kokoh di lubuk hati
Berbaur dengan sel-sel organ
Membuat hormon-hormon
Bereaksi tak seperti biasanya
Entah apa ini,
Panas dan dingin keluar masuk
Hati berdetak tanpa irama
Ada nama yang terngiang-ngiang di telinga
Seperti ngengat yang berputar-putar


Sebuah Ruang

Oleh Eries Bagita Jayanti

Pada sebuah ruang tak bernama
Hening tak ada suara
Redup cahaya samar
Meja kosong, kursi-kursi kosong
Kertas berserakan
Berantakan
Pada sebuah ruang penuh cahaya
Pendingin ruangan bekerja semestinya
Buku-buku rapi tersusun
Kursi empuk, bunga mawar dalam vas Di atas meja.
Keduanya di tempat yang sama
Dalam waktu yang berbeda
Ditentukan oleh suasana hati dan pikiran
Sebuah ruang, sebuah pilihan


Dimensi Tak Kenal Lelah

Oleh Fitriana Nur Hanifah

Dimensi tak kenal lelah
Penjahat tak kasat mata
Pembunuh rakyat yang terpaku
Mengalir paksa makhluk tuk bergerak
Otoriter, komentar padanya
Dimensi tak kenal lelah
Atas ulahnya
Mengobati pilu rentan hati
Menghanyutkan terkaan angan
Membuai omong kosong
Meledakkan gelisah kematian
dimensi tak kenal lelah
patuh pada Tunannya
Akan lelah atas perintah-Nya

Itulah beberapa puisi yang dapat saya bagikan ke teman-teman semua. Semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan kalian ya. Semoga juga dapat menambah kosa kata dan literasi kita semua. Jika ada saran dan masukan, silahkan komentar di bawah ya.

Referensi: 

Damono, Sapardi Djoko, dan Penulis Terpilih Indonesia. 2019. Menenun Rinai Hujan. Surakarta: CV Oase Group

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url