Puisi: Contoh Puisi Singkat Bertemakan Rindu
Belakangan ini makin banyak puisi yang diminati oleh kaum milenial. Di media sosial bertebaran kata-kata indah yang mungkin menggugah setiap jiwa.
Seringkali seseorang akan mengungkapkan perasaannya melalui rangkain kata. Terkadang malah mengungkapkan rindu melalui puisi. Nah pada kesempatan kali ini, saya akan bagikan beberapa puisi yang bertemakan rindu.
Rindu yang sudah terpendam dan ingin berjuma, telah memuncak hingga raga tak tahan. Puisi ini dapat dijadikan inspirasi untuk kalian semua dalam membuat atau menyusun kosa katanya. Langsung saja simak berikut ini.
Rindu dalam doa
Kala itu
Mentari bersandar ke samudera
Kapal dan perahu ikut menyandar ke dermaga
Langit menjadi jingga
Kala itu,
Aku tengah bersua denganmu
Saling mencuri pandang
Sembari tersenyum tatkala empat mata beradu.
Ku saksikan mentari tenggelam di matamu
Mengeluarkan sinar jingga ke pipimu.
Kau berlari ketika aku berhasil memandangimu
Menjauh dari dermaga
Tenggelam bersama malam.
Bayangmu terus menghantui isi kepalaku
Mondar-mandir di antara hati dan pikiran
Bermuara pada Doa ku
Kurasakan Dada bergemuruh, nafas belepotan,
Setiap menyebut nama mu
Di hadapan Rob ku.
Kenangan Dalam Botol
Yang pergi
Kini mendapatkan jalannya sendiri
Mungkin sudah berbahagia
Bersama pasangan
Dan anak-anaknya.
Aku,
Masih saja berkelana
Mencari dermaga untuk berlabuh
Menyusuri samudera.
Kenangan bersama mu yang ku bawa
Akan berselang dalam botol
Yang ku lempar
Ke tengah ombak
Jalan Takdirnya
Kini kau bahagia dengan anak dan keluarga barumu,
sedangkan aku
masih berkelana mencari dermaga
untuk bersandar.
kau menyusui anakmu
sedangkan aku masih menyusuri samudera.
teringat dulu kita pernah bersua
meski ku hanya mampu mengucap "Hai"
tanpa ada kelanjutan cerita.
saat itu juga, tujuan ku ialah menemukan mu
meski kini,
kau ku temukan.
kau bersamanya
dengan anaknya.
Ku tersenyum melihatnya.
sembari kembali ke dermaga
untuk berlabuh menyusuri samudera.
Tanah Rantau
“Kau harus jadi orang yang berguna”
Celetuk ayahku membuka percakapan pagi
Nada kerasnya menggetarkan hati.
Kami saling bertukar pikiran
Memuntahkan semua isi tempurung kepala
Kau selalu membuka pintu kepalaku
Dengan clotehan konyol yang dibalut tawa.
Meski terkadang..
Hatiku enggan tuk mempercayai mu.
Ahh..!
Nikmatnya setiap pagi begitu
Gendang telinga bergetar menerima Nasehat mu
Ditemani secangkir kopi
Disambut senyum mentari
Kini ku hanya bisa mengingat
Semua yang telah kau sampaikan padaku
Dan merasakan semua kata ajaibmu
Di tanah rantau.
Jejak Pendosa
Aku hanya seorang pendosa
Yang dikurung dalam imaji
Tak mengenal dunia luar,
Tak mengerti tuhan memberi karunia.
Tubuhku terasingkan.
Bahkan mentari enggan memeluk tubuhku.
Tiap hari hanya bercengkrama dengan kata, rima, bahkan irama.
Terkadang,
Kata-kata termuntahkan
Oleh isi tempurung kepala.
Kupungut muntahan kepala.
Kusimpan dalam kotak.
Berharap suatu saat ada yang menemukan
Atau bahkan membutuhkan.
Nah itulah beberapa puisi yang bertemakan rindu. Kalian mungkin sering melakukannya bukan? Mengungkapkan rasa melalui sepatah kata? Hehe, saya juga demikian kok.
Oke terima kasih sudah berkunjung. Mohon kasih kritik saran dan masukan di kolom komentar ya. Terima kasih.
makasih untuk puisinya sebagai pengemar lantunan puisi bisa dijadikan referensi