Kumpulan Puisi dengan Tema Kesedihan yang Cocok Dibaca Saat Kamu Galau
Puisi merupakan karya sastra yang sangat populer di seluruh dunia. Bahkan di kalangan muda, puisi begitu kental. Banyak anak muda sekarang yang suka dengan puisi dan suka berpuisi.
Tak sampai di situ, sekarang juga banyak sekali event di media sosial tentang lomba cipta puisi. Hadiahnya juga beragam mulai dari ratusan ribu, hingga yang jutaan rupiah. Oleh karena itu, buat kalian yang ingin pandai berpuisi dan bahkan ingin mengikuti lomba-lomba demikian, alangkah baiknya membaca beberapa referensi puisi nih. Kali ini kami akan sajikan puisi dengan tema kesedihan. Baca juga: Puisi Sapardi Djoko Damono dengan tema hujan
Puisi Kesedihan
Puisi ini kami kutip dari buku Menenun Rinai Hujan. Menurut kami, karya-karya yang ada di buku ini memang lumayan bagus, oleh karena itu kami ingin mengangkatnya. Nah dari pada kelamaan mending langsung saja yuk simak puisinya.
Dalam Gelap
Oleh Firdha AmeliaDalam gelap aku berdiam diriMerajut asaMenjalin mimpiMemikirkan hariMengkhayal nasib diriDalam glap aku melihatDunia yang fanaRasa yang menyiksaDan perlahan gelap ini menyerangMeresap dalam badanMenakuti diriMenyulut emosiAku takutAku kalutAku kalang kabutTapi kata tertahanTak berhasil dikeluarkanGelap ini seramKelamDalamKini ku terbungkamHanya diamDi gelapnya malamYang menghantamRapuh Meluruh
Oleh Fallany Nur FitriKala rinai hujan membasuh bumiGemerciknya memecah sunyi malam sepiKu ingin bercerita pada semestaSoal kehidupan yang sungguh menyiksaTapi bulan melipir pergiBintang pun ikut sembunyikan diriTinggallah aku sendiriDalam gulita begitu menyiksaAku butuh lenteraTapi sama sekali tak adaCahaya sukarela menembus bentalaNetra menangis, ratapiNasib badan tak abadiSepuh rapuh meluruhSatu persatu dari mereka pergiMenyisakan aku dalam sebuah petiSeperti daun yang berguguranMeninggalkan pohon sendirian.
Baca Juga: Puisi Bertemakan Rindu
Si Sosok Mungil
Oleh Evinta Luthviana DeviSosok mungil diantara gedung pencakar langitSetinggi itu ia bermimpi,Namun begitu mendongak rasanya tak mungkinKawannya mulai mendakiDan diujung sana mereka berdiri,Tetapi ketika si sosok mungil mengikutiHingga dasar jurang ia terpelanting.Apakah memang sesulit ini?Atau dia saja yang terlalu naif?Mungkin memang tidak ada harapan lagiDia tetaplah si sosok mungilPuncak setinggi itu tidak akan bisa dia gapai.Alunan Kata
Oleh Dinnar SintiaDalam sajak beruntaikan kalimatTerukir padanya perasaan dan emosiTerselip di dalamnya semangat dan kepercayaanAkan terwujudnya impian lama yang sudah terkikis oleh waktu.Aku dengan segala langkahkuAku dengan semua jerih payahnyaAku dengan impian tinggi yang tergantungLayakkah berdiri dan meraih mimpi?Layakkah berjalan melampai batas penyekat?Entah, semoga bisaTerus mengalunkan kata dan terus merajut asaDemi impian tercipta.Cerita Malam
Oleh Desy WulandariSunyi melihatku menatapTanpa alur aku merasaTerhempas bagai tak adaBerlalu lupakan makna rasaSemakin larut semakin hanyutDingin menyentuh kalbu tersulutGulitapun sarat ceritaDiampun tetap terpanaKenapa harus cinta bukan hidupKenapa harus terang bukan gelapAda terang di sudut gelap tulisanAda terang di sudut gelap sembah sujudIni bukan tentang warna, pula rasaNamun tercurah dari ceritaIni hanya sekedar cerita malamLain halnya jika kau tanya siang.Hanyalah Aku
Oleh Desi NovitasariAku bukanlah seorang pujanggaYang dapat memainkan setiap kataYang mampu membuat pembaca tak berdayaKarena terpana dengan kepiawaiannyaTapi hanyalah seorang akuYang sering dilanda rinduAtas sesuatu yang tak menentuTentang bayang semu dirimuYang tak pernah bersatu di titik temuPilu
Oleh Danis MauliaSembilu...Menghujam piluTiada harapmu bagikuPergi menghilang ditelan waktuTiada nestapa lagi bagikuTuk bisa bersamamuMenjalani semuaBerdua..Kini..Tinggal dirikuMengharap kehadiran dirimuDan seribu kenangan laluIngin bersama dirimu selaluMelewati kenangan sukaMaupun dukaBersama..Sesak
Oleh Arsya FathinkaRasanya hampaPenat, tiada akhirBeberapakali kucoba mencari celahNamun beberapakali juga aku terjeratKembali ke lingkaran awalTerkadang aku bingung dengan istilah hidup bebasTanpa tuntutanTanpa paksaanTanpa terasa terbelengguLepas, melakukan apapun yang kumauMenuai kebahagiaan seperti merekaBebas bereksplorasiMerasakan euforia bersama semestaDan tak akan pernah menyalahkan diriku sendiriSeperti kemarinSebentar saja,Aku ingin bernapas.Remedi Cinta
Oleh Andi LalakTiga tahun bersamamuMenyimpan seribu asaBerjuta ceritaCerita dalam kebisuanTiga tahun bersamamuIbarat pembelajaran yang tak tuntasBerharap remedi menuntaskannyaDengan nilai yang sempurnaMeski roda tak sanggup berputar kembaliTetap setia menanti hadirmuMenunggumu seperti kala ituDi tengah sesak yang tak ku sadariJika hari ini aku berkataItu karena dulu aku tak sanggupTak mampu berucap di hadapan muMeski tetap setia menunggu muDi terik mentari siang ituDan kini kau harus tahuSungguh ingin aku bisikkanKata indah nan merduBerharap senyumTetap menghias di bibirmuDi Balik Siklus Hujan
Oleh Indria KumalaLusa malamJalanan mandi air langitPepohonan memuja awan hitamParit bagai wadah tanpa celahHujan kiniButirannya menyentuh kulitBasahnya merasuki busanaDingin dirasa sampai ke dadaHujan pekanDi bawah rembulan buatanBerpapas bayangan diriBerpayung tanpa godaanHujan esokBumi menangis IagiBercerita lewat sang airBercumbu dengan sang awanHujan ke sekian kaliBumi bukan alasannyaTuhan alasan nyaHingga hujan akhir bulanTuan tak kunjung datangMenghapus air puanKeluar dari dua indra sayunya
Baca Juga: Puisi dengan Tema Cinta Terbaru
Kenangan yang Buntu
Oleh Afrilia Rizki Bening Ayuningtyaspergimu tnembekaskan jejak pada kenangan laluYang kini tak mungkin bisa satuAku menuntunmu dari nol hingga seribuTapi kamu masih saja abu-abuTuan, rumah mana yang harus kutuju?Jika langkahmu tak menentuMaaf tak bisa menjaga perasaanmuHanya itu ucapmu sedari duluKau pergi dengan rasa yang tak tepat waktuBalasku dengan menarik punggung tanganmuAku tak akan kuat merindumuApalagi jika menunggu pulangmuKau berjanji semesta akan membantu kita untuk bertemuTapi aku tak percaya janjimuKarena cahaya yang terang pun akan redupBegitu juga dengan kamu yang akan meninggalkankuRintih Hujan
Oleh Lisda Muhammad AfifHujan pulang diantar kabutla berduka tak banyak yang menyambut Merintih dalam rintiknyaMenahan tangis dari matanyaJatuh deras merindukan bumiBersembunyi di balik rumah yang sunyiIa menyeka tangisnya sendiriHingga tangisnya abadiSebelum ia berpeluk pada bumi lagiMuara Kelapangan
Oleh Lesha HardiantiSenja aku genggamtak takut ditelan kelamTak segan berganti malam,Biar kau menjauhangin akan membelaimubersama doaku,Mentari akan menyongsongmuBersama kesetiaanku,dan bulan akan menyelimutimu bersama nyanyian nina-boboku.Tiada sesal yang mengganjal cCerita kita berakhir astralSelayaknya bertaburantak bisa kita gapai.Aku ikhlaskanmu,tapi, sukmamu melantang,Ke mana kau menghilang?sudahkah berlabuhpada dermaga ilusimu?
Nah itulah beberapa contoh puisi dengan tema kesedihan. Puisi ini sangat cocok dibaca untuk kamu yang sedang galau nih. Nantinya bakal menginspirasi kamu dan bakal cepat bangkit. Oke sekian dulu sob, semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian semua. Terima kasih.
Referensi:
Damono, Sapardi Djoko, dan penulis Indonesia. 2019. Menenun Rinai Hujan. Surakarta: CV Oase Group
belum ada pendamping hidup.. pas banget wkwk jangan lupa mampir balik ya www.animblo.com
Mantap.. akhirnya bisa ngumpulin puisi kesedihan biar bisa belajar cara membuat puisi hihhihii mkasih banyak mimin...
Salam RoniLeak.Me
Wooowwww
Alhamdulillah jadi nambah ilmu