Belajar Online di Rumah Terus-terusan Juga Berbahaya! Ini Dampak yang Harus Diwaspadai

Pandemi Covid-19 yang telah melanda dunia sekarang ini membuat aktivitas lumpuh. Perekonomian menjadi turun ke jurang resesi. Tak terkecuali dengan dunia pendidikan.

Dunia pendidikan juga masih menerapkan belajar Online di rumah. Mau tidak mau siswa harus menaatinya. Sebelumnya, ada beberapa isu bahwa sekolah akan dibuka kembali pada awal tahun 2021. Namun hal ini dapat berlanjut lagi penutupannya atau malah justru segera dibuka bergantung pada angka kenaikan positif Covid-19. Anak belajar online

Perlu diketahui, bahwa belajar online di rumah saat ini masih menimbulkan polemik. Di Indonesia sendiri, masih banyak siswa yang belum memiliki smartphone untuk belajar online. 

Tidak hanya itu, belajar online di rumah juga hanya mengasah kemampuan otak atau hanya menekankan pengetahuan. Sementara aspek keterampilan siswa tidak akan berkembang dengan baik.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan bahwa dunia pendidikan mengalami Malapetaka Generasi. Hal ini dapat menyebabkan potensi manusia yang tak terhingga menjadi sia-sia. Jika hal ini dibiarkan terus berlangsung, maka dapat merusak perkembangan anak dan memperburuk kesenjangan yang telah terjadi. 

Coba bayangkan saja, anak-anak belajar di rumah hanya diberi materi saja. Mereka tidak bersosialisasi dengan masyarakat. Mereka tidak mengasah keterampilan diri. 

Lalu apa si yang harus dilakukan? Menurut asumsi saya sendiri, orang tua harus mendampingi siswa belajar. Jangan biarkan anak hanya berdiam diri belajar di rumah. Lebih baik ajak untuk berinteraksi agar kemampuan berbicara anak juga semakin berkembang. 

Selain itu, ajak ke lingkungan masyarakat. Hak ini agar anak bisa bersosialisasi dengan baik. Jangan sampai anak hanya pintar tapi tidak punya keterampilan lain dan sosialisasi yang baik. Pintar semua mata pelajaran mungkin sangat bagus. Tapi tidak ada gunanya untuk masa depan anak yang harus berinteraksi dengan lingkungan masyarakat kelak. 

Meski anak sudah mendapatkan pendidikan dengan cara belajar online, tetapi harus tetap diberi pendidikan karakter dan keterampilan agar mereka tetap dapat berkembang dengan baik. 

Tidak ada yang salah dengan belajar online. Hanya saja  jika belajar online terus diterapkan maka dapat menimbulkan hal yang semakin buruk untuk generasi. Kebodohan makin merajalela. Anak hanya akan menjadi seperti mesin. 

Ini adalah catatan dan asumsi dari saya. Jika kalian memiliki pendapat berbeda atau bahkan solusi yang menarik. Silahkan untuk share di kolom komentar ya.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url