√ Kalimat Retoris: Pengertian, Arti, Ciri-Ciri, Fungsi, Bentuk, Contoh, dan Pertanyaan Retorika

Kalimat Retoris

√ Kalimat Retoris: Pengertian, Arti, Ciri-Ciri, Fungsi, Bentuk, Contoh, dan Pertanyaan Retorika
kalimat retoris

Pengertian Kalimat Retoris

Dalam Bahasa Indonesia ada beragam tipe kalimat, diantaranya ialah kalimat retoris. Kalimat retoris adalah kalimat yang tidak membutuhkan jawaban. Jadi seorang yang menanyakan, sesungguhnya telah mempunyai jawabnya sendiri dan orang yang ditanyai hanya menjawab iya atau tidak (Sumarsono, 2012: 11)

Arti Retorik

Retoris atau retorik adalah majas yang berbentuk pertanyaan yang sesungguhnya tak perlu dijawab. Sebab jawaban atau tujuan sang penanya telah terdapat dalam pertanyaan itu. Contoh: Buat apa kita berperang, tidakkah seharusnya kita berdamai?

Ciri-ciri Kalimat Retoris

  • Kalimatnya tidak membutuhkan jawaban.
  • Kalimatnya berupa pertanyaan dan penegasan.
  • Kadang kalimatnya memakai kata bertanya.
  • Orang yang ditanyakan dan menanyakan, ke-2 nya sudah mengetahui jawabannya.

Fungsi Kalimat Gaya Retoris

Fungsi dari kalimat retoris yaitu untuk jadi intropeksi diri atau kritikan yang dapat kita jadikan teladan. Kalimat retoris sering kita jumpai dalam pidato, ceramah, dan diskusi. Tidak hanya untuk mengkritik, kalimat retorik dapat juga dipakai untuk memberikan nasihat, suport/ dukungan, atau pesan pada seseorang secara lembut (Nadar 2013:18).

1.    Fungsi Intropeksi Diri

Introspeksi atau refleksi diri bermakna proses penilaian pada diri kita dan pengungkapan penilaian yang disadari, kemauan, dan kesan. Proses itu berupa proses psikis yang disadari dan umumnya bermaksud tertentu dengan berdasarkan pada pemikiran dan hatinya. Introspeksi adalah proses penilaian pada diri kita sendiri (Nadar 2013:22). 

Contoh: Apakah benar kamu tidak pernah melakukan perbuatan dosa?

2.    Fungsi Sindiran

Menyindir ialah tindakan di mana kita mengatakan perasaan tidak sepakat yang terkesan bertentangan pada lawan bicara kita melalui kalimat sindiran yang lembut baik itu langsung atau tidak langsung (Nadar 2013:30). 

Contoh: Bagaimana mungkin kau tetap juara MPL meski sering tidur?

3.    Fungsi Memberikan Nasihat

Nasihat ialah satu arahan yang berisi pelajaran terpetik dan baik dari sipenutur yang dapat kita jadikan menjadi bahan rujukan atau alasan bagi seorang untuk melaksanakan suatu hal. Satu wujud perintah pada seseorang agar melakukan tindakan tertentu dengan memberi arahan dan beberapa cara yang lain (Nadar 2013:40-42). 

Contoh: Patutkah kau sakiti hati Ibumu?

4.    Fungsi Suport/ dukungan

Suport/ dukungan ialah semua wujud info verbal atau non verbal yang memiliki sifat arahan, bantuan yang nyata atau perilaku yang diberikan oleh sekumpulan orang yang dekat dan akrab dengan subyek dalam lingkungan sosialnya atau berbentuk lain juga bisa berbentuk kedatangan atau semua suatu hal yang bisa mendatangkan keuntungan emosional yang punya pengaruh pada perilaku penerimanya (Nadar 2013:18). 

Contoh: Siapakah yang tidak inginkan satu keberhasilan?

5.    Fungsi Memberikan Pesan kepada Orang Lain Secara Lembut

Pesan ialah perintah, saran, keinginan, instruksi yang diungkapkan melalui seseorang. Tiap pemberitahuan, kata, atau komunikasi baik lisan atau tertulis yang dikirim dari 1 orang ke orang lain.deretanan lambang yang diatur sedemikian rupa hingga bermakna untuk seseorang (Nadar 2013:18). 

Contoh: Tidakkah menipu orangtua ialah dosa besar?

Bentuk Kalimat Tanya Gaya Retoris 

Kalimat ini disebut kalimat tanya retorik. Kalimat tanya retorik ini umumnya mengarah pada wujud pengakuan pemberi semangat, kritikan atau ide. Umumnya kalimat tanya retorik ini sering digunakan saat pidato dan orasi (Putrayasa, 2014:15).

1.    Bentuk Pernyataan Pemberi Semangat 

Semangat ialah kondisi pemikiran saat batin terdorong untuk melakukan satu atau banyak tindakan. Jadi, semangat itu mempunyai peranan sebagai pendorong batin untuk bertidak (Putrayasa,2014:17). 

Contoh: Apa nasib kita akan bagus jika tanpa usaha?.

2.    Bentuk Kritikan 

Kritik ialah permasalahan penganalisisan dan pengevaluasian suatu hal dengan maksud untuk menambah pengetahuan, memperlebar apresiasi, atau menolong memperbaiki pekerjaan. Pengertian kritikan yakni sebagai satu kritikan atau kecaman pada sesuatu perilaku, kondisi atau yang dipandang menyelimpang seta tidak benar (Putrayasa,2014:20). 

Contoh: Apa kita diam saja saat hancur lingkungan?.

3.    Bentuk Ide/ Gagasan

 Gagasan (pemikiran) ialah suatu hal (hasil pertimbangan, saran, kemauan, impian) yang akan diungkapkan penulis ke pembaca atau pendengarnya. gagasan ialah kesan-kesan dalam dunia batin seseorang yang akan dikatakan ke orang lain. hasil pertimbangan atau inspirasi berkenaan dengan suatu permasalahan atau kejadian yang berlangsung dilingkungan tertentu, (Putrayasa,2014:22). 

Contoh: tidakkah semestinya kita gotong-royong untuk mengakhiri pekerjaan itu?.

Contoh Kalimat Retoris

  1. Apakah kamu sadar dengan apa yang kamu lakukan itu?
  2. Bagaimana jika dia mati karena telah kamu pukul?
  3. Apa kamu suka makan sambil tiduran seperti itu?
  4. Dimana hati nuranimu saat kau tak mau mengalah berbagi tempat duduk dengan orang yang lebih tua?
  5. Sampai kapan kita akan begini?
  6. Mengapa kita tidak bisa seperti mereka?
  7. Jika kita bisa pergi ke Jepang, apakah kamu akan senang?
  8. Seharusnya kita bekerja lebih keras untuk bisa mendapatkan hasil yang besar.
  9. Bagaimana jika kamu yang ambil sarung itu?
  10. Siapa yang tidak ingin masuk surga?
  11. Siapa si yang ingin masuk neraka?
  12. Sebentar lagi hujan, apakah kamu akan tetap pulang?
  13. Jika kamu pergi, aku harus bagaimana?
  14. Mengapa kucing itu mengambil ikan asin di meja?
  15. Apakah salah jika seekor kucing mengambil ikan asin tanpa izin?
  16. Apa kamu mencintaiku?
  17. Mengapa kau memberikan semua ini untukku?
  18. Sadar tidak kalau kamu telah melukai hatinya?
  19. Jika terus seperti ini, dia akan pergi meninggalkanmu.
  20. Jika kamu tak mau dia pergi, kamu harus berubah.
  21. Semangat itu penting, untuk menunjukkan kesungguhan kita.
  22. Bagaimana bisa orang malas sepertimu mendapatkan pekerjaan.
  23. Apa kamu senang dengan pekerjaanmu sekarang?
  24. Mengapa dia tidak menerimaku?
  25. Mana ada orang malas yang naik jabatan.

Pertanyaan Retorika

Pertanyaan retorika merupakan pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu jawaban karena penanya sendiri sudah tahu jawabannya. Berikut ini akan kami paparkan contoh pertanyaan retorika.

Apa kalian ingin masuk surga?

Mengapa kalian tidak ingin masuk neraka?

Apakah pendosa juga bisa masuk surga?

Apa kita bisa sukses tanpa sebuah usaha?

Referensi:

  • Nadar. (2013). Pragmatik & Penelitian Pragmatik. Yogyakarta. Graha Ilmu.
  • Putrayasa. (2014). Pragmatik. Yogyakarta. Graha Ilmu.
  • Sumarsono. (2012). Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda &pustaka belajar.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url