Hutan mangrove memiliki fungsi ekologis yaitu
Hutan mangrove memiliki fungsi ekologis yaitu
![]() |
hutan mangrove |
Indonesia adalah negara kepulauan yang yang mempunyai hutan mangrove yang menyebar di beberapa propinsi. Luas hutan mangrove di Indonesia kira-kira sekitar 3,7 juta hektar. Luas ini merupakan hutan yang terluas di Asia bahkan juga di dunia. Namun sayangnya, luas hutan mangrove di Indonesia sudah alami pengurangan kurang lebih 30-50% dalam 1/2 abad terakir karena pembangunan di pesisir pantai, peluasan tambak, abrasi air laut, alih fungsi lahan dan penebangan yang brutal.
Tipe kerapatan hutan mangrove paling tinggi pada kelompok pohon, sedangkan kelompok yang mempunyai kerapatan yang paling rendah ialah di tingkat pacang. Tingginya kerapatan pada pohon mengakibatkan sinar matahari susah masuk di dalam vegetasi mangrove, oleh karena itu sinar matahari sedikit menerangi tempat hutan mangrove. Hal itu akan mengakibatkan semai dan pacang tidak banyak tumbuh secara baik. Rendahnya kerapatan semai disebabkan karena sinar matahari yang diperlukan pada proses fotosintesis terhambat oleh pohon.
Hutan mangrove juga sangat bermanfaat bagi ekosistem loh. Hutan mangrove mampu menjaga dan melindungi ekosistem di pesisir pantai, sehingga kehidupan di sekitarnya dapat terjaga dengan baik. Hutan mangrove memiliki fungsi ekologis yaitu:
1. Sebagai tempat pemijahan (spawning ground)
Hutan mangrove menjdi tempat pemijahan untuk beberapa spesies hewan karena dinilai aman dari predator. Spesies ikan dan kepiting serta burung sering ditemui berkembangbiak di sana. Predator alami mereka rata-rata hidup di luar dari hutan mangrove.
2. Sebagai wilayah cari makan (feeding ground)
Hutan mangrove juga dijadikan sebagai tempat mencari makan oleh beberapa spesies hewan. Di dalamnya terkandung nutrisi dan rantai makanan yang memadai. Seresah mangrove adalah sumber pakan biota perairan dan elemen hara. Hasil dekomposisi seresah mangrove ialah rantai ekologis khusus yang bisa menyambungkan mata rantai ekologis peraiaran yang lain.
3. Sebagai wilayah bimbingan (nursery ground)
Mangrove adalah habitat untuk bermacam macam burung, reptil, mamalia, dan tipe kehidupan yang lain, hingga hutan mangrove menyedikan keberagaman (biodiversity) dan plasma nutfah (geneticpool) yang tinggi dan berperan sebagai mekanisme pendukung kehidupan.
4. Sebagai penyerap karbondioksida
Hasil penilaian ekonomi yang dilaksanakan LPP mangrove tahun 2006 pada wilayah hutan mangrove di Batu Ampar, Pontianak mengatakan jika nilai kegunaan hutan mangrove sebagai penyerap karbon sebesar 6.489.979.146,-/ tahun. Pada hutan mangrove tanahnya adalah tanah tipe gambut yang banyak menaruh bahan organik, maka dari itu hutan mangrove adalah satu diantara hutan yang menaruh karbon paling tinggi di wilayah tropis. Hutan mangrove memiliki kekuatan dalam simpan karbon 800-1.200 ton per hektar. Pelepasan emisi pada hutan mangrove lebih kecil dibanding hutan dataran, sebab pembusukan seresah tanaman akuatik tidak melepas karbon ke udara. Sementara tanaman tropis yang mati melepas kurang lebih 50% karbon ke udara
5. Mengontrol rantai makanan laut yang kompleks
Pohon mangrove adalah dasar dalam rantai makanan laut yang kompleks dan perputaran makanan detrital. Saat daun mangrove jatuh ke perairan pasang surut, bakteri laut akan mengkolonisasi daun itu dalam kurun waktu beberapa saat. Setelah itu mereka mengganti senyawa karbon yang susah diolah jadi detritus yang kaya nitrogen.
Hewan-hewan kecil seperti cacing, siput, udang, moluska, kerang, teritip, dan tiram jadikan detritus itu sebagai makanan mereka. Kemudian, pemakan detritus ini akan jadi makanan untuk beberapa hewan karnivora seperti kepiting dan ikan, lalu burung dan ikan juga menjadi bagian rantai makanan, yang berpuncak pada manusia.
Bila hutan mangrove pada keadaan yang bagus, rantai makanan laut yang kompleks ini akan terbangun secara baik. Dengan begitu, spesies-spesies hewan yang kehadirannya bergantung pada hutan mangrove yang tumbuh subur tidak terancam punah.
6. Bisa Jadi habitat urgent untuk perikanan dan populasi burung pantai
Hutan mangrove dapat berperan sebagai pengerjaan habitat urgent untuk perikanan dan populasi burung pantai. Habitat krisis atau urgent merupakan habitat di sebuah tempat yang berperan besar sebagai tempat perlindungan hewan dan satwa yang hampir punah.
Satwa seperti burung dan ikan yang mungkin saja terancam punah dapat berlindung di kawasan mangrove karena di daerah tersebut sangat aman untuk berlindung dan berkembang biak. Sehingga hewan dapat terselamatkan dan tetap lestari.
Hutan mangrove sendiri merupakan habitat atau rumah untuk bermacam spesies burung, mamalia, krustasea, dan ikan sebagai habitat unik dan tidak terpindahkan. Lebih jauh kembali, rimba mangrove mempunyai peranan ekologis yakni sebagai tempat hidup bermacam makhluk hidup yang tinggal di teritori pantai.
7. Memfilter dan meresap polutan dari limpasan daratan tinggi
Mangrove bisa berperan sebagai penyaring sedimen dan sampah yang terjebak yang masuk dengan limpasan dari wilayah daratan tinggi. Penangkapan sedimen sangat menolong untuk jaga kejernihan air yang disebut aspek khusus untuk keproduktifan kerang, tiram dan fitoplankton. Mangrove mengasimilasi atau meresap polutan dan mendaur ulang gizi lewat bermacam proses biokimia.
8. Menyetabilkan sedimen dan membuat perlindungan garis pantai dari erosi
Akar mangrove yang terlihat kusut memungkinkannya untuk mengatasi turun-naiknya air pasang surut tiap hari. Disamping itu, akar mangrove juga dapat perlambat gerakan air pasang surut, hingga mengakibatkan pengendapan sedimen keluar dari air dan membuat fundamen berlumpur.
Hutan mangrove dapat menyetabilkan garis pantai, kurangi erosi dari gelombang badai, arus, gelombang, dan pasang surut. Struktur akar mangrove yang ruwet membuat hutan ini sangat menarik untuk tempat cari makan dan berlindung oleh ikan dan organisme.
9. Tingkatkan kualitas air dan atmosfer
Hutan mangrove bisa mengontrol kualitas air dan kurangi pencemaran dengan memfilter material tersuspensi dan mengasimilasi nutrisi terlarut. Dengan begitu, kehidupan air di area hutan mangrove terbangun kealamiannya secara baik.
Perlu kita ketahui bahwa, beberapa polutan tidak larut di air sebab molekulnya begitu besar untuk bersatu pada molekul air. Material ini dikenal dengan materi partikulat dan sering menjadi pemicu pencemaran air. Tanpa peranan pohon mangrove, sejumlah partikel yang tersuspensi itu bisa mencemarkan perairan dan mengakibatkan pengendapan yang tebal pada bagian bawah, hingga dapat mencelakakan kehidupan air.
10. Berperan pada kesehatan terumbu karang
habitat mangrove otomatis tersambung dengan ekosistem terumbu karang. Kesehatan dan luasnya terumbu karang kebanyakan bergantung pada hutan mangrove pantai, yang menyetabilkan garis pantai, menyingkirkan polutan, tingkatkan kualitas air, dan menyiapkan habitat pembibitan yang memiara perikanan.
Apabila habitat mangrove alami kerusakan atau sampai hancur, terumbu karang akan terserang pengaruh jelek sebab perikanan terdegradasi. Terumbu karang mempunyai korelasi dengan beberapa ikan karang yang memakai habitat mangrove sebagai tempat pembibitan. Tanpa perikanan yang patut, terumbu karang tidak bisa bertahan hidup.
Dengan mengetahui fungsi ekologis dari hutan mangrove ini, hendaknya kita menjaga dan melestarikan hutan mangrove agar tetap terjaga. Banyak sekali habitat hewan yang bergantung pada hutan mangrove. Selain itu, hutan mangrove juga dapat dijadikan sebagai kawasan penyerap air.
Sekian pembahasan kali ini mengenai Hutan mangrove memiliki fungsi ekologis. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan kalian semua. Terima kasih telah membaca dan menyimak sampai selesai.