Organisme yang berperan sebagai produsen di dalam ekosistem air adalah

Fitoplankton selaku produser primer di perairan menjadi "sumber kehidupan" untuk semua organisme hewani yang lain. Selain menjadi pemroduksi oksigen, baik langsung atau tak langsung, dia adalah makanan untuk konsumer primer yakni zooplankton. Oleh karena itu, jumlah dan perubahannya benar-benar dikontrol oleh zooplankton.

Kehadiran fitoplankton dapat berkembang secara cepat saat zooplankton jumlahnya menurun. Fitoplankton termasuk organisme autotrof, yang membentuk badannya dengan mengganti beberapa unsur anorganik jadi zat organik dengan menggunakan energi karbon dari CO2 dan kontribusi cahaya matahari lewat proses fotosintesis.

Kita dapat mengetahui kesuburan perairan dengan melihat populasi fikoplankton, karena plankton (fitoplankton dan zooplankton) adalah sumber pakan untuk organisme perairan. Jika banyak plankton yang hidup di sebuah perairan, maka banyak hewan laut yang melakukan pemijahan dan hidup di sana.

Kelimpahan plankton benar-benar dipengaruhi terdapatnya migrasi. Migrasi bisa terjadi karena kepadatan jumlah makhluk hidup di suatu tempat, tapi bisa juga disebabkan karena keadaan fisik lingkungan, misalkan peralihan temperatur dan arus.

Kelimpahan jumlah plankton di semua tempat yang dihuni oleh beberapa individu susah untuk ditetapkan, ini berlaku untuk jumlah alami yang mempunyai ukuran badan amat kecil (mikroskopis) seperti plankton. Karena itu dipakai pengukur tingkat kelimpahan jumlah per unit ruangan dari yang dihuni yakni kerapatannya.

Keberagaman memvisualisasikan jumlah keseluruhan pembagian satu spesies relatif pada jumlah keseluruhan pribadi yang ada. Makin banyak jumlah spesies dengan pembagian yang imbang memperlihatkan keberagaman yang makin tinggi. Keberagaman sebagai patokan yang paling bermanfaat khususnya untuk pelajari masalah beberapa faktor lingkungan atau abiotik pada sesuatu komune atau untuk ketahui kestabilan komune. Perairan yang berkualitas baik umumnya mempunyai keberagaman tipe yang tinggi dan kebalikannya pada perairan jelek atau terkontaminasi umumnya mempunyai keberagaman tipe yang rendah.

Index keberagaman spesies ialah ukuran kekayaan komune disaksikan dari jumlahnya spesies pada suatu teritori. Keberagaman didukung oleh komune plankton tersebut di mana plankton akan bergabung di satu lokasi yang dicintai.

Aktivitas terpenting dalam budidaya udang vaname ialah pemberian pakan. Pakan yang diberi harus disokong oleh kandungan gizi yang sesuai keperluan untuk perkembangan dan perkembang biakan udang yang diperbudidayakan dan harus disamakan dengan rutinitas makan dan perilaku udang tersebut. Gizi pakan terdiri dari protein, lemak, dan karbohidrat.

Udang dalam masalah ini tipe vaname membutuhkan formula pakan yang mempunyai protein sekitar di antara 28%-30%. Kandungan protein dalam pakan sebagai zat makanan yang paling diperlukan untuk perawatan badan, pembangunan kumpulan sel tubuh yang hancur dan tambahan protein badan pada proses perkembangan.

Blind feeding sebagai satu sistem pemberian pakan pada dengan optimal tanpa hitung keperluan pakan. Pemberian pakan secara blind feeding dilaksanakan di bulan pertama yakni mulai DOC (Day Of Culture) awalnya sebar sampai DOC 30. Seterusnya pemberian pakan di bulan selanjutnya yang didasari dengan nasfu makan udang. Hal yang penting diingat dalam program pemberian pakan dengan skoring anco yakni FR, FCR dan selera makan udang.

FR (feeding rate) sebagai presentasi untuk capai perkembangan maksimal dan pemberian pakan yang tepat. FCR sebagai perbedaan di antara jumlah pakan yang diberi dalam jumlah biomassa udang yang dibuat.

Ringkasan dari ulasan ini ialah kehadiran fitoplankton dalam perairan bisa untuk jadi salah satunya tanda satu perairan. Ketakstabilan kelimpahan dan formasi fitoplankton bisa memengaruhi kesehatan dan selera makan udang yang bisa turunkan konsumsi pakan udang itu.