Hujan rahmatan lil alamin
Hujan rahmatan lil alamin
Apa reaksimu ketika mendengar kata hujan? Cebrik? becek? basah? apa lagi? Hemm hujan memang dianggap sebagai fenomena alam berupa buliran air yang turun dari langit. Biasanya hujan bermula karena uap dari tumbuhan, air, sungai, dll yang ada di bumi, kemudian membentuk awan dan terjadilah hujan.
Jika kita melihat dari kacamata agama islam, hujan bukan hanya sebuah peristiwa alam saja. Kita hujan sebagai karunia dan nikmat dari Allah Ta'ala yang di turunkan pada makhluknya.
Proses berlangsungnya hujan sendiri merupakan bagian yang sangat mengagumkan dari siklus air di alam. ketika hujan turun, kita tentu saja mendapatkan gambaran mengenai kebesaran dan kekuasaan Allah Swt. Di mana dengan kekuasaan-Nya, hujan turun dengan segala keberkahan dan manfa'atnya.
Saat hujan turun, kita diperlihatkan sebuah harmonisasi yang paling cantik sewaktu awan, air hujan dan arus angin menyatu dan bekerjasama untuk memberikan kehidupan di bumi. Dengan turunnya hujan, bumi yang awalnya keringpun bisa menjadi lebih subur dan makmur. Manusia, hewan, tumbuhan dan semua makhluk hidup di bumi terberkati oleh hujan.
Segala hal yang dicptakan oleh Allah tidak ada yang sia-sia atau merugikan. Begitu juga dengan turunnya hujan ke bumi ini bukan hal yang sia-sia dan bikin rugi ekosistem. Hujan yang di turunkan oleh Allah ke muka bumi ini mempunyai banyak arti.
 |
| Hujan rahmatan lil alamin |
Disamping itu hujan yang turun ke bumi ini selalu disertai dengan keberkahannya. Di antara keberkahan dari air hujan yaitu menyuburkan tanaman, memberikan kehidupan bagi tanah yang mati dan jadi penunjang kehidupan manusia. Allah SWT. berfirman :
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنَّكَ تَرَى الْاَرْضَ خَاشِعَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْۗ اِنَّ الَّذِيْٓ اَحْيَاهَا لَمُحْيِ الْمَوْتٰى ۗاِنَّهٗ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: "Dan sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya, engkau melihat bumi itu kering dan tandus, tetapi apabila Kami turunkan hujan di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya (Allah) yang menghidupkannya pasti dapat menghidupkan yang mati; sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. " (QS. Fussilat [41]: 39).
Hujan Waktu Mustajab untuk Berdoa
Pada dasarnya,hujan merupakan karunia dan anugerah dari Allah SWT. Bahkan hujan menjadi sangat spesial lantaran di dalamnya memiliki keistimewaan berupa dapat dikabulkannya do'a.
Oleh karena itu, seorang muslim sebaiknya melihat hujan sebagai bentuk nyata dari karunia Allah untuk semua makhluk, rejeki untuk semua makhluk, suatu hal yang berguna untuk kehidupan dan sebagai fasilitas untuk menyaksikan kebesaran dan kekuasaan Allah.
Tidak hanya itu, hujan menjadi waktu yang bagus untuk kita memanjatkan do'a. Karena, berdo'a disaat hujan merupakan do'a yang mustajab. Rasulullah SAW bersabda : "Dua doa yang tidak akan ditolak, yaitu doa ketika adzan dan doa ketika turunnya hujan." (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi)
Dengan begitu, saat hujan turun kita disarankan untuk membaca do'a sebagai rasa syukur kepada Allah atas nikmat hujan yang sudah diberi. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saat menyaksikan turunnya hujan, beliau mengucapkan, "Allahumma shayyiban nafi'an," yang berarti: "Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat."
Begitu juga saat hujan yang turun deras dan lebat atau turun dalam periode waktu lama kita disarankan untuk berdo'a meminta pelindungan dari Allah. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori, Nabi Muhammad SAW pernah minta di turunkan hujan. Selanjutnya hujan turun dengan demikian lebatnya, beliau meminta pada Allah supaya cuaca kembali menjadi cerah.Nabi SAW berdo'a :
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Artinya:
"Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan".
