Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot dan Contohnya

kaidah kebahasaan teks anekdot dan contohnya
kaidah kebahasaan teks anekdot dan contohnya

Jafarull.com - Tahukah kamu, kaidah kebahasaan teks anekdot dan contohnya? Mari kita bahas bersama dalam artikel ini secara lengkap. 

Di dalam sebuah teks anekdot, tentunya memiliki kaidah kebahasaan yang menjadi acuan dalam menulis teks anekdot. Kaidah kebahasaan ini digunakan agar teks anekdot bisa lebih sempurna. 

Karena jika tidak ada aturan penggunaan bahasa yang sesuai, maka teks anekdot akan susah untuk dipahami. Oleh karena itulah, kamu harus memperhatikan kaidah kebahasaan pada teks anekdot saat membuat teks ini. 

Ada beberapa aturan penggunaan bahasa pada teks anekdot, untuk lebih jelasnya mari simak pemaparan jafarull berikut ini. 

Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot dan Contohnya

Perlu diketahui, jafarull akan memberikan contoh secara langsung penggunaan bahasa tersebut. Jadi nantinya kamu bisa lebih paham jika menemukan pola kalimat yang serupa. 

1. Memakai Kata Keterangan Lampau

Anekdot selalu dikisahkan dengan menggunakan keterangan lampau. Walaupun peristiwa yang terjadi baru saja terjadi. 

Contoh kata keterangan lampau yakni: pada suatu hati, suatu hari, waktu itu, saat itu, pada masa itu, dahulu kala, kemarin, minggu lalu, bulan lalu, dan lain sebagainya. 

2. Memakai Konjungsi Temporal

Konjungsi temporal merupakan konjungsi yang menghubungkan dua kata atau kalimat yang memiliki keterkaitan dengan waktu. Jadi kalimat pertama dengan kalimat keduanya masih memiliki keterkaitan walaupun waktu pelaksanaannya berbeda. 

Beberapa kata yang termasuk konjungsi temporal diantaranya yakni: lalu, kemudian, selanjutnya, hingga, Apabila, ketika, hingga, sebelum, dan lain sebagainya. 

Contoh: Apabila aku jadi juara kelas, aku akan makan baso mercon. 

Tambahkan air secukupnya, selanjutnya masukkan margarin ke dalam adonan. 

3. Memakai Pernyataan Retorika

Kalimat retorika atau retoris adalah kalimat yang tidak memerlukan jawaban. Jadi orang yang ditanya sudah tahu jawabannya terlebih dahulu. 

Contoh: Malam tahun baru biasanya ramai ya? 

Kamu nggak kasihan melihat dia seperti itu? 

4. Menggunakan Gaya Bahasa Metafora

Teks anekdot biasanya juga menggunakan gaya bahasa metafora agar lebih menguatkan isi cerita serta menyimpan makna yang mendalam. Sehingga untuk mengungkap maknanya, pembaca harus membaca teks anekdot dengan teliti. 

Contoh: Apalah dayaku yang hanya butiran kacang remuk

Jiwaku membara saat melihat dirimu bersamanya.

Penutup

Nah itulah kaidah kebahasaan teks anekdot dan contohnya yang bisa jafarull sampaikan. Jadi sudah mulai paham terkait bahasa yang digunakan dalam teks anekdot bukan? 

Semoga informasi yang jafarull bagikan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan ya. Jangan lupa untuk terus belajar dan meraih mimpi. 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url